- Back to Home »
- Essay »
- Third Semester II Writing Experience, Sundanese and English Language
Posted by : Diyon Prayudi
Kamis, 09 Juni 2016
Bahasa Inggris di Tanah Sunda
Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati Bandung adalah salah satu universitas yang berada ditanah
sunda. Tepatnya di Jl. AH. Nasution No. 105 Cibiru Bandung.
Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati Bandung memiliki beberapa fakultas dengan jurusan-jurusan
ditiap fakultasnya. Termasuk Fakultas Adab dan Humaniora yang mempunyai empat
jurusan, yaiu Bahasa dan Sastra Arab (BSA), Sejarah Peradaban Islam (SPI),
Terjemah Bahasa Inggris (TBI), dan Bahasa dan Sastra Inggris (BSI).
Saya adalah mahasiswa Universitas
Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung dari Fakultas Adab dan Humaniora
jurusan Bahasa dan Sastra Inggris tingkat semester tiga. Sebelum mendaftar
menjadi mahasiswa saya mempunyai keinginan yang besar untuk mahir dalam
berbahasa inggris. Karenanya saya mengambil pilihan saya pada jurusan Bahasa
dan Sastra Inggris yang ada di Fakultas Adab dan Humaniora di Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati Bandung ini.
Selama tiga semester saya
menjalani proses perkuliahan di jurusan BSI, saya merasa masih belum mampu
berbicara bahasa inggris dengan baik dan benar seperti harapan saya. Tidak
hanya saya, tetapi teman-teman saya juga mengalami hal yang sama seperti yang
saya alami. Keadaan ini disebabkan karena kebiasaan sehari-hari mahasiswa
jurusan Bahasa dan Sastra Inggris selalu menggunakan bahasa daerah (terutama
bahasa sunda). Bisa jadi hal ini disebabkan karena universitas terletak ditanah
sunda yang sebagian besar mahasiswa berasal dari daerah sunda.
Tidak hanya kami para
mahasiswa yang menggunakan bahasa sunda di jurusan kami yaitu Bahasa dan Sastra
Inggris. Tetapi juga tidak sedikit para dosen kami yang menggunakan bahasa asal
daerah mereka (mayoritas bahasa sunda). Padahal kami ini mahasiswa jurusan
Bahasa dan Sastra Inggris tetapi mengapa kebiasaan dan budaya menghambat kami
untuk lebih mendalami jurusan yang kami ambil.
Tidak salah jika mahasiswa
jurusan Bahasa dan Sastra Inggris ingin mempertahankan budaya warisan
leluhurnya (budaya sunda). Namun, seharusnya mahasiswa harus lebih profesional
terhadap jurusannya yaitu Bahasa dan Sastra Inggris yang seharusnya lebih
sering menggunakan bahasa inggris daripada bahasa sunda selama proses
perkuliahan. Karena pada hakikatnya bahasa inggris adalah kewajiban yang utama
bagi mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Inggris.
Harapan saya adalah jurusan
Bahasa dan Sastra Inggris yang dibawah naungan Fakultas Adab dan Humaniora dan
menjadi salah satu fakultas yang ada di Universitas Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung menjadi jurusan yang benar-benar menghasilkan lulusan mahasiswa yang
mumpuni dalam bahasa inggris. Dan selama proses perkuliahan seluruh warga
jurusan Bahasa dan Sastra Inggris menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa
pokok bagi mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris.