- Back to Home »
- Essay »
- Qur'an Hadits: Asbabun Nuzul Surat al-ikhlas
Posted by : Diyon Prayudi
Sabtu, 14 Mei 2016
Ayat 1,
yaitu firman Allah ta'ala,
"Katakanlah (Muhammad),
'Dialah Allah, Yang Maha Esa.'" (al-Ikhlaas:
1) Sebab Turunnya Ayat
Imam
at-Tirmidzi, al-Hakim, dan Ibnu Khuzaimah meriwayatkan dari Abu Aliyah dari
Ubai bin Ka'ab bahwa suatu ketika orang-orang musyrik berkata kepada
Rasulullah, "Gambarkanlah kepada kami bagaimana Tuhan Engkau?" Allah
lalu menurunkan ayat ini hingga akhir surah.
Imam
ath-Thabrani dan Ibnu Jarir meriwayatkan riwayat senada dari Jabir bin
Abdillah. Dengan riwayat ini, sebagian pihak berdalil bahwa surah ini adalah
Makkiyyah.
Ibnu Abi
Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa suatu ketika sekelompok Yahudi datang
kepada Nabi saw.. Di antara rombongan tersebut terdapat Ka'ab bin Asyraf dan
Huyay bin Akhtab. Mereka lalu berkata, "Wahai Muhammad, gambarkanlah
kepada kami ciri-ciri dari Tuhan yang mengutus engkau itu?!" Allah lalu
menurunkan ayat ini hingga akhir surah.
Ibnu Jarir
meriwayatkan dari Qatadah, demikian pula Ibnul Mundzir dari Said bin Jabir
riwayat yang mirip dengan di atas. Dengan riwayat ini, sebagian pihak berdalil
bahwa surah ini adalah surah Madaniyyah.
Ibnu Jarir
meriwayatkan dari Abu Aliyah yang berkata, "Qatadah berkata, 'Sesungguhnya
pasukan koalisi (kaum kafir) pernah berkata kepada Nabi saw., 'Gambarkanlah
kepada kami bagaimana Tuhan engkau itu?' Jibril lalu turun dengan membawa surah
ini."
Jadi, inilah yang dimaksud
dengan "orang-orang musyrik" seperti yang disebut dalam riwayat Ubai
bin Ka'ab. Oleh sebab itu, jelaslah bahwa surah ini adalah Madaniyyah,
sebagaimana yang juga ditunjukkan oleh hadits Ibnu Abbas. Dengan demikian,
kontradiksi antara kedua hadits di atas telah dapat diatasi.
Tetapi, Abusy
Syaikh meriwayatkan dalam kitab al-'Azhamah dari Aban dari Anas yang
berkata, "Suatu ketika, orang-orang Yahudi Khaibar datang kepada
Rasulullah dan berkata, 'Wahai Abal Qasim, Allah telah menciptakan para
malaikat dari cahaya tirai-Nya, Adam dari tanah liat yang diberi bentuk, Iblis
dari kobaran api, langit dari awan, dan bumi dari buih air. Oleh karena itu,
beritahukanlah kepada kami bagaimana hakikat Tuhanmu itu?' Rasulullah belum
menjawab pertanyaan tersebut hingga Jibril datang dengan membawa surah
ini."
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ
الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3)
Imam Tirmizi, Imam Hakim dan Imam Ibnu Khuzaimah, telah
mengetengahkan sebuah hadis melalui jalur Abul Aliyah, yang ia terima dari Ubay
bin Kaab, bahwasanya orang-orang musyrik telah berkata kepada Rasulullah saw.,
"Ceritakanlah kepada kami mengenai Rabbmu." Maka Allah menurunkan
firman-Nya, "Katakanlah! 'Dialah Allah Yang Maha Esa.'" (Q.S. Al Ikhlash,
1 hingga akhir surah)
Imam Tabrani dan Imam Ibnu Jarir mengetengahkan hadis yang
sama melalui hadis yang diriwayatkan oleh Jabir bin 'Abdullah. Dengan demikian
maka dapat disimpulkan, bahwa surah Al Ikhlash ini termasuk surah Makiah.
Imam
Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas, bahwasanya
orang-orang Yahudi datang kepada Nabi saw. di antara mereka terdapat Kaab bin
Asyraf dan Huyay bin Akhthab. Mereka berkata, "Hai Muhammad! Gambarkanlah
kepada kami Rabbmu yang telah mengutusmu." Maka Allah swt. menurunkan
firman-Nya, "Katakanlah! Dialah Allah Yang Maha Esa'." (Q.S. 112 Al
Ikhlash, 1 hingga akhir surah)
Imam Ibnu Jarir mengetengahkan pula hadis yang sama melalui
Qatadah. Demikian pula Imam Ibnu Munzir mengetengahkan pula hadis yang sama
melalui Said bin Jubair. Maka dengan riwayat ini dapat disimpulkan bahwa surah
ini termasuk ke dalam kelompok surah Madaniah.
Imam Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Abul
Aliyah yang menceritakan, bahwa ia telah mendengar Qatadah menuturkan sebuah
hadis, bahwasanya golongan yang bersekutu mengatakan kepada Nabi saw.,
"Gambarkanlah kepada kami Rabbmu." Lalu datanglah malaikat Jibril
kepada Nabi saw. dengan membawa surah ini. Inilah orang-orang musyrik yang
dimaksud di dalam hadis Ubay tadi, dengan demikian maka dapat disimpulkan,
bahwa surah ini termasuk ke dalam kelompok surah Madaniah.
Seperti halnya pula pengertian yang diisyaratkan oleh hadis
yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a. dan kedua hadis tersebut tidak
bertentangan. Akan tetapi Imam Abu Syekh di dalam kitabnya Al 'Azhamah,
mengetengahkan sebuah hadis melalui jalur Abban yang ia terima dari Anas r.a.
yang menceritakan, bahwasanya orang-orang Yahudi Khaibar datang kepada Nabi
saw. lalu mereka berkata, "Hai Abul Qasim! (nama julukan Nabi Muhammad)
Allah telah menciptakan malaikat dari nur (cahaya) al Hijab, Nabi Adam dari
lumpur hitam yang diberi bentuk, iblis dari nyala api, langit dari asap dan
bumi dari buih air. Maka ceritakanlah kepada kami tentang Rabbmu." Nabi
tidak menjawab mereka, maka datanglah malaikat Jibril dengan membawa surah ini,
yaitu firman-Nya, "Katakanlah! Dialah Allah Yang Maha Esa." (Q.S. 112
Al-Ikhlash, 1 hingga akhir surah).
Faryabi dan Ibnu Jarir mengetengahkan dari Mujahid,
"Ada empat ayat dari awal surah Al-Baqarah diturunkan berkenaan dengan
orang mukmin, dua ayat tentang orang kafir dan tiga belas ayat tentang orang
munafik."
Ibnu Jarir mengetengahkan dari jalur Ibnu Ishak, dari
Muhammad bin Abu Ikrimah, dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas mengenai firman
Allah, "Sesungguhnya orang-orang yang kafir.." (Q.S. Al-Baqarah 6)
sampai akhir dua ayat. Kedua ayat tersebut turun berkenaan dengan orang-orang
Yahudi Madinah. Diketengahkan dari Rabi` bin Anas, "Dua ayat diturunkan
tentang memerangi kaum sekutu, yaitu, 'Sesungguhnya orang-orang kafir itu sama
saja halnya bagi mereka', sampai dengan '...dan bagi mereka disediakan siksa
yang keras.'" (Q.S. Al-Baqarah 6-7).
Surah Al-Kahfi Ayat 29
وَقُلِالْحَقُّمِنرَّبِّكُمْفَمَنشَاءفَلْيُؤْمِنوَمَنشَاءفَلْيَكْفُرْإِنَّاأَعْتَدْنَالِلظَّالِمِينَنَاراًأَحَاطَبِهِمْسُرَادِقُهَا
وَإِنيَسْتَغِيثُوايُغَاثُوابِمَاءكَالْمُهْلِيَشْوِيالْوُجُوهَبِئْسَالشَّرَابُوَسَاءتْمُرْتَفَقا
Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
Sebab turun Surah Al Kahfi ayat 29
Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Dhahhak. Hadis yang sama diketengahkan pula oleh Ibnu Murdawaih melalui sahabat Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwa Nabi saw. mengucapkan suatu sumpah. Kemudian empat puluh malam selanjutnya Allah menurunkan firman-Nya, “Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu, ‘Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi’, kecuali dengan menyebut ‘Insya Allah’”. (Q.S. Al Kahfi 28-34).
Sahabat Ibnu Abbas r.a. mengatakan, “Ayat di atas diturunkan berkenaan dengan Umayah ibnu Khalaf Al Jumahiy. Demikian itu karena Umayah menganjurkan supaya Nabi saw. mengerjakan suatu perbuatan yang tidak disukai oleh Nabi sendiri, yaitu mengusir orang-orang miskin yang menjadi pengikutnya dari sisinya, demi untuk mendekatkan akan pemimpin-pemimpin Mekah kepada dirinya. Setelah peristiwa itu, turunlah ayat di atas tadi.”
Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Ar Rabi’ yang menceritakan, bahwa Nabi saw. pernah bercerita kepada kami bahwa pada suatu hari beliau bertemu dengan Umayah ibnu Khalaf yang membujuknya, sedangkan Nabi saw. pada saat itu dalam keadaan tidak memperhatikan apa yang dimaksud oleh Umayah; maka turunlah ayat di atas tadi. Ibnu Abu Hatim mengetengahkan pula hadis lain melalui sahabat Abu Hurairah r.a. yang menceritakan, bahwa pada suatu hari Uyainah ibnu Hishn datang kepada Nabi saw. sedang sahabat Salman berada di sisinya. Maka Uyainah langsung berkata, “Jika kami datang maka singkirkanlah orang ini, kemudian persilakanlah kami masuk”. Maka turunlah ayat di atas.
Tentang Pemuda Al-Kahfi
Ashabul Kahfi, pemuda kahfi, adalah nama sekelompok orang beriman yang hidup pada masa Raja Diqyanus di Romawi, beberapa ratus tahun sebelum diutusnya nabi Isa as. Mereka hidup ditengah masyarakat penyembah berhala dengan seorang raja yang dzalim. Ketika sang raja mengetahui ada sekelompok orang yang tidak menyembah berhala, maka sang raja marah lalu memanggil mereka dan memerintahkan mereka untuk mengikuti kepercayaan sang raja.
Tapi Ashabul Kahfi menolak dan lari, dikejarlah mereka untuk dibunuh.
Ketika mereka lari dari kejaran pasukan raja, sampailah mereka di mulut sebuah gua yang kemudian dipakai tempat persembunyian. Dengan izin Allah mereka kemudian ditidurkan selama 309 tahun di dalam gua, dan dibangkitkan kembali ketika masyarakat dan raja mereka sudah berganti menjadi masyarakat dan raja yang beriman kepada Allah SWT (Ibnu Katsir; Tafsir al-Quran al-’Adzim; jilid:3 ; hal.67-71).
وَقُلِالْحَقُّمِنرَّبِّكُمْفَمَنشَاءفَلْيُؤْمِنوَمَنشَاءفَلْيَكْفُرْإِنَّاأَعْتَدْنَالِلظَّالِمِينَنَاراًأَحَاطَبِهِمْسُرَادِقُهَا
وَإِنيَسْتَغِيثُوايُغَاثُوابِمَاءكَالْمُهْلِيَشْوِيالْوُجُوهَبِئْسَالشَّرَابُوَسَاءتْمُرْتَفَقا
Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
Sebab turun Surah Al Kahfi ayat 29
Ibnu Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Dhahhak. Hadis yang sama diketengahkan pula oleh Ibnu Murdawaih melalui sahabat Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwa Nabi saw. mengucapkan suatu sumpah. Kemudian empat puluh malam selanjutnya Allah menurunkan firman-Nya, “Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu, ‘Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi’, kecuali dengan menyebut ‘Insya Allah’”. (Q.S. Al Kahfi 28-34).
Sahabat Ibnu Abbas r.a. mengatakan, “Ayat di atas diturunkan berkenaan dengan Umayah ibnu Khalaf Al Jumahiy. Demikian itu karena Umayah menganjurkan supaya Nabi saw. mengerjakan suatu perbuatan yang tidak disukai oleh Nabi sendiri, yaitu mengusir orang-orang miskin yang menjadi pengikutnya dari sisinya, demi untuk mendekatkan akan pemimpin-pemimpin Mekah kepada dirinya. Setelah peristiwa itu, turunlah ayat di atas tadi.”
Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Ar Rabi’ yang menceritakan, bahwa Nabi saw. pernah bercerita kepada kami bahwa pada suatu hari beliau bertemu dengan Umayah ibnu Khalaf yang membujuknya, sedangkan Nabi saw. pada saat itu dalam keadaan tidak memperhatikan apa yang dimaksud oleh Umayah; maka turunlah ayat di atas tadi. Ibnu Abu Hatim mengetengahkan pula hadis lain melalui sahabat Abu Hurairah r.a. yang menceritakan, bahwa pada suatu hari Uyainah ibnu Hishn datang kepada Nabi saw. sedang sahabat Salman berada di sisinya. Maka Uyainah langsung berkata, “Jika kami datang maka singkirkanlah orang ini, kemudian persilakanlah kami masuk”. Maka turunlah ayat di atas.
Tentang Pemuda Al-Kahfi
Ashabul Kahfi, pemuda kahfi, adalah nama sekelompok orang beriman yang hidup pada masa Raja Diqyanus di Romawi, beberapa ratus tahun sebelum diutusnya nabi Isa as. Mereka hidup ditengah masyarakat penyembah berhala dengan seorang raja yang dzalim. Ketika sang raja mengetahui ada sekelompok orang yang tidak menyembah berhala, maka sang raja marah lalu memanggil mereka dan memerintahkan mereka untuk mengikuti kepercayaan sang raja.
Tapi Ashabul Kahfi menolak dan lari, dikejarlah mereka untuk dibunuh.
Ketika mereka lari dari kejaran pasukan raja, sampailah mereka di mulut sebuah gua yang kemudian dipakai tempat persembunyian. Dengan izin Allah mereka kemudian ditidurkan selama 309 tahun di dalam gua, dan dibangkitkan kembali ketika masyarakat dan raja mereka sudah berganti menjadi masyarakat dan raja yang beriman kepada Allah SWT (Ibnu Katsir; Tafsir al-Quran al-’Adzim; jilid:3 ; hal.67-71).
sugarboo extra long digital titanium styler
BalasHapusSugarboo extra long digital titanium styler. titanium astroneer We have titanium network surf freely combined titanium blue the newest and samsung titanium watch most snow peak titanium popular flavors and made them the most flavorful of all