- Back to Home »
- Essay »
- Keharusan Taat Kepada Rasulullah SAW
Posted by : Diyon Prayudi
Sabtu, 14 Mei 2016
Rasulullah Saw
adalah hamba dan utusan Allah yang paling mulia, manusia yang paling agung dan
tinggi derajatnya dihadapan Tuhan semesta alam. Tidak ada satupun di antara
makhluk Allah sejak Adam dan Hawa diturunkan ke muka bumi hingga kiamat
menjelang yang memiliki kedudukan dan derajat menyamai kedudukan dan derajat
Rasulullah Saw di sisi Allah Swt. Rasulullah adalah utusan Allah yang terakhir,
penutup para nabi dan rasul (khatamul
anbiya wal mursalin). Beliau adalah contoh manusia ideal sepanjang zaman
dan teladan paling sempurna bagi segenap umat manusia dunia. Beliau adalah
utusan Allah yang terakhir diperuntukkan bagi seluruh umat manusia dan risalah
beliau juga risalah terakhir yang diperuntukkan bagi segenap umat manusia.
Beliau sengaja diutus di tengah-tengah umat manusia sebagai wujud cinta dan
kasih sayang Allah kepada seluruh alam (rahmatan
lil’alamin).
Al-quran menyatakan :
Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam. (QS.Al-Anbiya 21:107).
Muhammad adalah reformis sejati, pejuang
hak asasi manusia, penegak dan pengajar sendi-sendi keadilan pertama. Beliau
adalah pahlawan yang paling berjasa bagi kehidupan umat manusia dalam segala
masa dan generasi, dimana jasa dan hasil perjuangan beliau masih dapat kita
rasakan hingga saat ini dalam kenikmatan “Dinul
Islam wal Muslimin”. Belia adalah pahlawan yang tidak mengharap balas jasa,
karena hanya rahmat dan ridho Tuhanlah yang beliau inginkan.
Dan aku sekali-sekali tidak minta upah kepadamu atas ajakan
itu, upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. (QS.Asy-Syu’ara 26:127)
Cinta dan kasih sayang
nabi terhadap manusia sangatlah besar dan mendalam, cinta ini beliau wujudkan
dalam kesediaan beliau untuk mengorbankan apa saja miliknya untuk membebaskan
umat manusia dari belenggu kejahiliahan, penindasan system, kebobrokan moral,
dan belenggu kemusyrikan, menuju pada kehidupan yang selaras dengan fitrah
kemanusiaan serta nila-nilai moral dan spiritual. Sungguh teramat besar jasa
dan perjuangan rasul terhadap umat manusia, teramat banyak hal yang telah
beliau korbankan, teramat dalam cinta dan kasih sayang yang telah beliau
persembahkan kepada umat manusia. Karena itu, sangat layak bagi kita untuk
mempersembahkan cinta kita kepada beliau melebihi cinta kita terhadap sesuatu
selain kepada Allah dan Rasul.
Dalam hal in setidaknya ada beberapa
alasan yang mendasari mengapa kita harus menematkan cinta kita kepada
Rasulullah Saw, pada peringkat cinta yang kedua setelah cinta kita kepada Allah
Swt.
1. Kita layak menaati dan
mencintai Rasulullah Muhammad SAW, sebab beliau adalah orang yang paling
berjasa bagi hidup kita. Bukankah beliau adalah orang yang telah membawa dan
menuntun umat manusia dari kemusyrikan, adat dan kebiasaan tak bermoral pada
pencerahan spiritual yang berlandaskan ketauhidan. Bukankah beliau adalah orang
yan telah mengenalkan kita kepada pencipta dan pemilik alam semesta, yakni
Allah yang maha rahman dan Rahim, dan
dari beliau pula kita mengenal iman dan islam serta merasakn manisnya keimanan
dan ketaatan pada Zat yang maha tunggal. Lebih dari itu, kita mesti mencintai
beliau karena beliau adalah orang yang telah memberikan petunjuk, menuntun, dan
mengarahkan kita untuk meniti jalan Ilahi, yakni jalan yang benar dan lurus.
Sebuah jalan yang dapat membawa dan mengantarkan kita pada keselamatan dan
kesejahteraan di dunia dan di akhirat.
2. Kita mesti mentaati dan
mencintai Rasulullah Saw, karena beliau adalah manusia terbaik yang telah
dipilih Tuhan untuk menjadi utusan-Nya dengan membawa misi suci dari-Nya.
Beliau adalah manusia sempurna yang telah diciptakan Allah dan memiliki
kedudukan serta derajat paling mulia di sisi-Nya. Dengan kata lain, beliau
adalah makhluk terbaik di muka bumi yang sangat dicintai Allah Tuhan semesta
alam, yang kepadanya Allah dan para malaikat menyampaikan salam sejahtera
(bershalawat).
3.
Kita pantas menaati dan mencintai Rasulullah Saw, karena
beliau telah berjuang dengan segala daya dan upaya untuk menumbangkan
kemusyrikan demi menegakkan ketauhidan, selama 23 tahun lebih. Dalam kurun
waktu itu beliau disakiti, dihina, dicemooh, diusir dari kampung halamannya,
dianggap gila, dituduh tukang sihir, dikatakan sebagai tukang tenung,
dikejar-kejar, dilempari batu dan kotoran, bahkan pernah pula beliau hendak
dibunuh. Namun beliau tetap teguh dan tabah, berbagai ancaman dan kekejian
kaumnya tidak menjadikan beliau surut langkah dan berputus asa dalam menegakkan
kalimah tauhid kepada Allah di muka bumi, dan segala pengorbanan baik harta,
jiwa dan raga pun beliau pertaruhkan.
4. Kita layak dan pantas
untuk mentaati dan mencintai Rasulullah Saw, sebab beliau pun sangat mencintai
umatnya, segala perjuangan dan pengorbanan yang telah beliau lakukan adalah
semata-mata untuk umatnya sekaligus merupakan bukti betapa besar cinta beliau
kepada umatnya.
Dalam Al-quran di jelaskan :
Sesungguhnya telah datang
kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu,
sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi
penyayang terhadap orang-orang mu’min. (QS.At-Taubah 9:128)
5.
Kita mesti mencintai Rasulullah karena cinta kita terhadapnya
merupakan ukuran cinta kita kepada Allah. Sebaliknya ingkar terhadap perintah
Rasulullah berarti ingkar pula kepada Allah. Dalam Al-quran Allah berfirman :
Barang siapa yang menaati
Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling
(dari ketaatan itu ), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi
mereka. (QS.
An-Nisa 4:80)
6. Kita layak mencintai
Rsulullah sebab beliau adalah manusia terbaik yang diutsus Allah di
tengah-tengah umat manusia untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. Beliau
diturunkan juga agar menjadi suri teladan yang baik dan sempurna bagi segenap
umat manusia. Bahkan Allah juga memberikan pujian atas ketinggian dan
kesempurnaan akhlak Rasulullah itu.
Firman Allah :
Dan
sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS.Al-Qalam 68:4).
7. Kita harus mencintai
Rasulullah karena mencintai beliau adalah syarat mutlak bagi kesempurnaan iman
kita. Dengan kata lain, seseorang belum benar-benar beriman sebelum ia
mencintai Rasul melebihi segala-galanya. Telah disebutkan dalam sebuah riwayat,
bahwa pada suatu ketika Umar bin Al-Khathab r.a berkata kepada Rasulullah :
“Wahai Rasulullah sungguh tuan lebih aku cintai
daripada segalanya, selain diri saya sendiri.” Rasulullah Saw kemudian
bersabda: Demi Allah yang menguasai
diriku, seharusnya engkau mengatakan : “Sehingga aku lebih dicintai dari
dirimu”. Umar berkata: “Kalau begitu sekarang tuan lebih aku cintai
daripada diriku sendiri.” Rasulullah kemudian bersabda: Baru sekarang Umar? (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
8. Kita mesti menaati dan
mencintai Rasulullah Saw, karena Rasul adalah sumber kebaikan bagi hidup dan
kehidupan umat manusia, tidak ada satu pun kebaikan yang tidak melalui beliau.
Al-quran yang merupakan firman Allah telah diturunkan kepada beliau melalui
utusan yang mulia Jibril. Kemudian Rasul menjelaskan melalui sabda-sabdanya
sebagai hadis dimana dengan keduanya umat manusia memiliki tata aturan dalam
penyelenggaraan kehidupan di dunia.Dan karena Al-quran dan Al-hadis pula
kehidupan umat manusia masih tetap mampu bertahan hingga saat ini, dalam
kehidupan yang penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan.
Inilah beberapa alasan yang mendasari mengapa kita umat manusia,
khususnya kaum muslimin harus mencintai Rasulullah Saw dan menempatkan ketaatan
dan cinta itu pada peringkat ketaatan dan kecintaan yang teringgi setelah
kepada llah Awt.