- Back to Home »
- Cerpen »
- Kisah Keluarga Lucu
Posted by : Diyon Prayudi
Senin, 13 April 2015
Sebuah keluarga kecil yang tinggal di kota Bandung. Keluarga
itu berjumlah empat orang. Ayah, ibu, kakak dan adik. Mereka sekeluarga
berencana untuk berlibur ke Pulau Jawa, tepatnya Jawa Tengah. Sekedar untuk
liburan dan pengetahuan sang anak tentang peninggalan sejarah. Kebetulan di
sekolahnya sedang ada pelajaran itu.
Namun sayang sekali, sang Ibu tidak bsa ikut karena sakit.
Akhirnya hanya ayah, kakak dan adik yang akan pergi.
Seminggu sebelum pemberangkatan ayah mendapati telpon dari
kantornya. Ternyata, itu panggilan dinas dari atasannya. Terpaksa! Akhirnya
ayah pun tidak jadi ikut untuk liburan. Dan hanya kakak dan adik yang sudah
dipastikan berangkat. Memang, mereka berdua lah yang memiliki kepentingan itu.
Selama seminggu, kakak dan adik mempersiapkan segalanya.
Seperti biasa, kakak selalu memberikan contoh yang baik untuk adiknya. Makanya,
pekerjaan sang Adik sedikit banyaknya dibantu oleh kakak. Hingga akhirnya
tibalah pemberangkatan esok hari. Dan mereka begitu bahagia.
Esok hari adalah pemberangkatan kakak dan adik menuju Jawa
Tengah.
Malam harinya, adik meminta uang jajan kepada ibu.
"Ibu, adik minta uang jajan untuk esok selama empat hari" pinta adik,
kenyataannya memang benar mereka akan pergi selama itu. Lalu, diberi lah adik
uang oleh ibu.
Kemudian, dua jam setelah itu. Kakak datang kepada ibu
"Ibu, kakak minta uang jajan untuk esok selama empat hari" pinta
kakak, namun ibu tidak memberinya dengan alasan "Kakak pasti akan
menggunakan uang ibu untuk pacar kakak" singkat cerita, kakak tidak
mendapatkan uang jajan dari ibu.
Kakak pusing karena belum mendapatkan uang jajan. Maka,
pergilah kakak ke ruang ayah yang sedang bekerja "Ayah, kakak minta uang
jajan untuk esok selama empat hari" pinta kakak, dan kemudian ayah
menjawab "Uang ayah sudah habis, jadi ayah tidak bisa memberi kakak uang
untuk esok, kakak kan sudah dewasa, jadi kakak cari uang sendiri dong untuk
esok" kira-kira begitu jawaban ayah.
"Ah! Palingan uang ayah habis dipakai sama tante-tante
yang waktu itu kakak lihat di Mall" kakak yang kecewa dengan sikap ayah,
akhirnya berpikiran negatif kepada ayahnya sendiri.
Singkat cerita, malam semakin larut dan kakak tidak bisa
tidur karena belum mendapatkan uang jajan. Akhirnya kakak membangunkan adiknya
yang sudah tertidur begitu pulas. Dan bercerita jika kakak tidak mendapatkan
uang jajan untuk esok selama empat hari. Adik pun termeranga sekaligus bingung.
"Apa yang bisa aku lakukan?!" adik berkata dalam
hati. Sedangkan esok adalah waktu pemberangkatan dan segala persiapan telah
matang. Namun adik teringat pesan ibu "Walau bagaimanapun juga, adik harus
menghormati kakak, karena adik lebih muda daripada kakak!" kata ibu waktu
dulu.
Akhirnya, karena adik yang menurut dengan pesan ibu. Adik
mengorbankan perasaannya untuk kakak yang tidak mendapatkan uang jajan dari
ayah, dan ayah yang begitu pelit kepada kakak, namun tidak terhadap tante-tante
untuk membatalkan liburan ke Jawa Tengah yang sudah terencana sekali.
Kemudian, kakak dan adik kembali tidur meskipun perasaan
adik yang begitu kecewa, dan perasaan kakak yang merasa bersalah.
"Mungkin ini adalah takdir Tuhan" begitulah kira-kira gumam kakak dan adik dalam hati.