Posted by : Diyon Prayudi Senin, 13 April 2015

Apa yang akan kita ingat ketika kali pertama berjumpa dengan orang lain? Mungkin wajah dapat kita ingat untuk beberapa saat. Bagaimana bentuknya, sebulat apa matanya, semancung apa hidungnya, selebar apa telinganya, setebal apa alisnya, selebat apa rambutnya, dan semanis apa senyumnya. Kemudian kita belajar untuk mengingatnya hingga waktu yang membuat kita melupakannya. Itu pun jika interval waktu bertemu dengannya yang tidak intensive! Namun, jikalau intensive pun kita tidak akan merasa nyaman tanpa mengetahui siapakah gerangan dirinya?           

Kemudian kita akan belajar mengenal fisiknya. Mulai dari bentuk tubuhnya, tinggi badannya, warna kulitnya, atau bahkan berat badannya. Dan setelah itu kita mulai mengenal karakternya. Mulai dari sikapnya, sifat dan kebiasaannya, dan bahkan lebih dari itu. Misal, di mana rumahnya, dari mana asalnya, berapa nomor handphone nya, dan sebagainya. Termasuk hal yang terpenting sebelum kita mengenal semuanya. Apakah hal yang terpenting itu?

Ada sebuah peribahasa ‘Tak kenal maka tak sayang’ alangkah baiknya mengenal sebelum kita ‘sayang-sayangan’, mungkin seperti itulah pribahasa yang sedikit saya modifikasi. Sebelum kita mengenal hal-hal yang saya bicarakan di atas. Ternyata ada hal yang tidak kalah pentingnya dalam mengenal seseorang. “Nama”, adalah bagian terpenting yang sering kita lupakan. Terkadang kita sering berbicara panjang lebar dengan seseorang dalam sebuah diskusi atau kegiatan berkelompok lainnya, atau bahkan dalam aktifitas apapun! Namun, tidak sedikit yang tidak mengenal nama dari lawan bicaranya, atau bisa kita sebut SKSD (sok kenal sok dekat).

Seperti itulah kira-kira yang ingin saya sampaikan sebelum saya memperkenalkan sebuah komunitas sastra yang ada di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. FLM (Forum Lilin Malam) yang telah lahir pada hari rabu, tanggal 26, bulan maret, pukul tujuh malam, tahun 2014 di lapangan parkiran Fakultas Tarbiyah yang diikuti beberapa mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Inggris dan jurusan-jurusan dari beberapa fakultas yang berada di kampus tercinta. Awal keanggotaan terdiri dari 5 orang pencetus, dan 10 orang anggota, kemudian bertambah dan bertambah hingga banyak. Kegiatan awal kami bersifat diskusi kecil dan sharing hingga kini kami memiliki beberapa kegiatan seperti: apresiasi puisi (baik pembacaan maupun kajian), diskusi sastra yang dihadiri pemateri (sastrawan-sastrawan), kegiatan seni (acoustic perform etc), dan menjadi pengisi acara (tamu undangan) pada tiap kesempatan kegiatan komunitas sastra yang ada di kampus.
            
            Filosofi Forum Lilin Malam adalah “Lilin dan Nyala Api” yang melambangkan kita (anggota) sebagai penggiat sastra. Sedangkan “Malam” melambangkan kondisi kesusasteraan yang mulai meredeup pada saat itu di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Serta visi misi Forum Lilin Malam adalah ingin menjadi sebuah komunitas yang dapat menerangi lagi kesusasteraan yang ada di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Kemudian, komunitas Forum Lilin Malam terbuka untuk umum. Bahkan dari universitas lain yang berada di daerah bandung dan sekitarnya pun telah ikut serta dalam beberapa kegiatan. Dan untuk menjadi bagian dari Forum Lilin Malam pun tidaklah sulit. Cukup datang! Kita saling mengenal! Kita bersaudara! Kita bersastra! Kita bahagia! Salam hangat dari kami! Salam Forum Lilin Malam! Salam rindu sastra!

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Blogger templates

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Diyon Prayudi -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -