Posted by : Diyon Prayudi Selasa, 18 November 2014

Semur Jengkol Terbang ke Eropa
oleh
Sandal Jepit

Namaku Diyon Prayudi. Aku tinggal di sebuah desa kecil kota pinggiran Jakarta. Tepatnya di Kp. Rawa Banteng rt001/001 Ds. Mekar Wangi, Kec. Cikarang-Barat, Kab. Bekasi Jawa Barat, kode pos 17530. Di sanalah aku dilahirkan dan dibesarkan. Di lahirkan dari seorang ibu yang cantik dan sangat baik hati juga dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang harmonis. Memang keadaan ekonomi keluargaku tidaklah seberuntung teman-temanku yang kapan saja mereka mau membeli sesuatu, maka saat itu juga mereka dapat membelinya. Namun begitu keluargaku adalah keluarga terbaik yang pernah aku miliki. Memiliki ibu yang cantik dan baik hati, ayah yang mau bekerja keras demi keluarga, dan adik-adikku yang turut dan patuh terhadap perintah ayah dan ibu, serta impianku yang selalu bersemayam dalam hatiku yang ingin membanggakan keluargaku termasuk ibuku tersayang.

Impianku adalah menjadi kebanggan keluargaku terutama ibuku. Ibuku sangat menginginkan anak-anaknya tumbuh menjadi orang yang pandai dan menjadi orang-orang yang sukses di masa depan. Ibuku sangat peduli dengan pendidikanku dan adik-adikku. Beliau sangat mendukung keinginanku dalam dunia pendidikan. Aku yang saat itu duduk di bangku 3 SLTA ingin sekali merasakan dunia perkuliahan. Namun, aku cukup sadar akan perekonomian keluarga dan kebutuhan adik-adikku terhadap pendidikan karena mereka masih membutuhkan pendidikan yang lebih baik dan aku berharap tidak seperti aku yang hanya bermimpi untuk mendapatkannya. Dengan begitu impianku hanya sebatas mimpi yang kupendam hingga ada seseorang yang membangunkannya. 

Ayahku adalah pekerja buruh harian di sebuah perusahaan cina yang bergerak di bidang konveksi dan garmen. Setiap hari ayahku bekerja mencari uang untuk keluarguku. Meskipun pada hari minggu ia mendapatkan jatah libur dari perusahaan tempatnya bekerja. Namun, hari minggu adalah waktu tambahan bagi ayahku untuk mencari uang tambahan dengan cara mengojek di gang depan rumahku. Tepatnya di depan warung ibuku yang juga merupakan tempat bagi ayah-ayah temanku untuk mencari nafkah. Di sanalah ibu berjualan untuk membantu perekonomian keluarga kami. Setidaknya ada uang tambahan untuk anak-anaknya jajan dan keperluan makan sehari-hari. Ibuku memang hebat dalam hal memasak. Makanya ayahku sampai tergila-gila dengan masakannya. Terutama semur jengkol handalan ibuku yang kini menjadi pavorit bagi pelanggan-pelanggan ibuku yang biasa makan di warungnya.

Dari penghasilan mereka yang lumayan mencukupi kebutuhan keluarga kami walau terkadang pas-pasan. Akhirnya aku dapat melanjutkan sekolahku ke jenjang yang lebihh tinggi setelah aku mendapatkan peringkat lulusan terbaik di sekolahku dan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Dan akhirnya aku melanjutkan pendidikanku di sebuah universitas islam yang ada di bandung yaitu Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Kemudian aku mengambil jurusan di salah satu Fakultas Adab dan Humaniora yaitu Bahasa dan Sastra Inggris. Di sanalah aku menimba ilmu dan mendapatkan banyak pelajaran tentang hidup. Jauh dari kedua orang tua, dan belajar hidup mandiri karena aku tahu aku bukan terlahir dari keluarga yang kaya. Untuk melanjutkan kuliah saja aku mengandalkan beasiswa dan untuk makan aku mengandalkan uang hasil pekerjaanku menjadi cooking helper di sebuah restoran ternama di bandung. Dari situlah aku hidup tanpa harus membebani kedua orangtuaku karena ayah dan ibuku harus membiayai pendidikan adik-adikku di kampung.

Selama kuliah di bandung kehidupanku jadi terbelah dua. Ketika pagi sampai sore hari aku fokus untuk kuliah. Dan selepas pulang kuliah hingga malam aku bekerja. Di restoran ini aku mulai belajar memasak karena pekerjaanku sebagai cooking helper  yang membuatku terdorong untuk belajar masak. Selain itu juga aku mewarisi bakat dari ibuku yang pandai memasak. Jadi aku tidak merasa canggung lagi dalam kegiatan masak memasak. Aku ingat betul ketika ibu memasak di dapur untuk sarapan aku dan adik-adik sebelum berangkat sekolah. Terutama ketika ibu memasak semur jengkol yang menjadi favorit keluarga yang belum tentu semua orang menyukai jenis makanan yang satu ini karena terkenal bau setelah memakannya. Namun, bukan hanya sekedar enak rasanya saja keluarga kami menyukai semur jengkol ini. Semur jengkol ini adalah penyambung hidup keluarga kami selama ibuku membuka warung makan. Semur jengkol yang telah jadi favorit karena racikan bumbu yang khas dan rasanya yang menggoda. Ketika memakan hampir tidak berasa baunya dan setelah memakan dijamin pasti ketagihan! Buktinya setiap hari masakan semur jengkol ibuku selalu laris manis dan menjadi favorit. Di samping itu juga karena semur jengkol menjadi andalan, maka pendapatan warung ibuku pun bertambah. Dan itu artinya aku dan adik-adik memiliki uang jajan dan ayah terbantu karena pekerjaan ibu.

Memang benar menu andalan di warung ibuku adalah si semur jengkol. Pernah suatu hari ibuku tidak berjualan karena sakit. Otomatis warung makan pun tutup dan apa yang terjadi? Pelanggan setia di warung makan ibuku pun datang berbondong-bondong ke rumah hendak untuk menjenguk keluarga kami. Ada yang membawa buah jeruk, ada yang membawa bermacam makanan, ada yang memberi sejumlah uang untuk membantu pengobatan, ada yang menemani keluarga kami dan memberikan semangat “Cepat sembuh! Semoga kami bisa menikmati semur jengkol andalan ibu yang enak itu lagi!”. Memang ibuku adalah orang baik yang dekat dengan tetangga, dan begitu juga dengan ayahku yang dekat dengan teman-temannya.

It’s my answered when one of my classmates try to ask me about myself, family, and all about my life. Karena mereka hampir tidak mempercayaiku jika aku benar-benar mampu menginjakan kaki di dalam ruang kelas yang mewah ini. Kini aku sedang melanjutkan proses pendidikan S2 ku di salah satu universitas ternama di kota Oxford, Inggris, Oxford University. “Thanks to all my firends have heard my stories”.
     

{ 2 komentar... read them below or Comment }

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ASSALAMU ALAIKUM WR,WB.
      PERKENALKAN NAMA SAYA MBAK DEWI DULUNYA SAYA LAGI BINGUN BANGET KARNA SAYA LAGI MENGALAMI COBAAN HIDUP YANG TAK KUNJUNG USAI,SAYA HAMPIR SAJA BERBUAT NEKAT,PERBUATAN YANG SANGAT DIBENCI OLEH ALLAH YAITU BUNUH DIRI,SEMUA ITU AKIBAT BATIN SAYA YANG SANGAT TERTEKAN,PADAHAL SAYA MASIH MEMPUNYAI ANAK YANG MASIH KECIL2 YANG SEHARUSNYA DAPAT KASIH SAYANG ORANG TUA SEUTUHNYA,NAMUN KARNA KONDISI YANG SERBA KEKURANGAN MEMBUAT ANAK SEPERTI KURANG TER URUS,DALAM KALUTNYA SAYA COBA BUKA2 INTERNET DAN DISITULAH SAYA MELIHAT KOMENTAR PARA PEMENANG YANG SAAT INI SUDAH BERHASIL, NOMOR EYANG JOYO KARTOYO..MAAF SAYA CURHAT DENGAN ANDA,ORANG YANG BELUM SAYA KENAL SAMA SAYA,SEPERTI KOMENTAR2 PADA ANDA LEWAT INTERNET, DAN DISITULAH SAYA MENCOBA MENGHUBUNGI EYANG JOYO KARTOYO DAN KEMUDIAN SAYA MEMINTA REJEKI KEPADA BELIAU, DAN ALHAMDULILLAH KINI KEHIDUPAN SAYA SUDAH JAUH LEBIH BAIK DARI SEBELUMNYA ITU SEMUA BERKAT BANTUAN EYANG JOYO KARTOYO MEMBERIKAN ANGKA RITUAL KEPADA SAYA, DAN BAGI ANDA YANG INGIN SEPERTI SAYA SILAHKAN HUBUNGI EYANG JOYO KARTOYO DI NOMOR 085-211-977-346 NOMOR RITUAL EYANG JOYO KARTOYO MEMANG TIDAK DUANYA DIJAMIN 100% TEMBUS ..???

      Hapus

Popular Post

Blogger templates

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Diyon Prayudi -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -