- Back to Home »
- Essay »
- Third Semester II Reading Report of A Civil Peace by Chinua Achebe
Posted by : Diyon Prayudi
Kamis, 09 Juni 2016
Tokoh : Jonathan Iwegbu, Istrinya maria, dan keempat
orang anaknya, namun yang satu sudah meninggal. Menceritakan tentang pengalaman
hidup yang sudah menjadi takdir tuhan, meskipun sudah miskin dan mendapatkan
banyak cobaan. Cerita terjadi saat perang BIAFRA.
Cerita
ini mengisahkan tentang perang seperti judulnya. Kemudian menceritakan
perjalanan hidup dari Jonathan Iwegbu dengan keluarganya. Dimulai Jonathan
Iwegbu yang dahulu menjadi salah satu pasukan perang yang kemudian ia
memutuskan untuk keluar dari perang tersebut. Setelah memutuskan keluar dari
perang Jonathan Iwegbu merasa dirinya sungguh luar biasa beruntung dibandingkan
teman-temannya karena ia memiliki sesuatu yang sangat berharga yaitu
“keluarganya” dan hal tersebut tidak dapat dibandingkan dengan keluarnya
dirinya dari perang, intinya meskipun dia merasa senang karena dirinya bebas
dari peperangan tetapi dia rasa dia lebih beruntung karena mampu menyelamatkan
keluarganya.
Tidak
hanya itu saja, dia juga memiliki sepeda yang sangat bersejarah karena dengan
susah payah dia untuk menebusnya kembali. Waktu itu ketika puncak perang yang
di komandoi aksi militer yang mendesak (kalau perkiraan saya sepedanya ditinggal
karena dia takut bertemu dengan mantan teman pasukannya dahulu, karena dia
melihat prajurit-parjurit meskipun awalnya dia berfikir tidak semuanya jahat
karena terlihat mereka seperti pahlawan-pahlawan) namun tetap saja ia memiliki
keraguan akan hal itu.
Oleh
karena itu dia dan istrinya harus bersusah payah bekerja hanya untuk menebus
sepedanya itu yang kemudian sepedanya itu digunakan menjadi ojek sepeda untuk
mencari uang. Dalam dua minggu ia mampu mengumpulkan uang sebesar £ 150
walaupun awalnya hanya £ 6. Jonathan kemudian pindah ke Enugu untuk mencari
rumahnya. Disana dia merasa sangat terkejut karena rumahnya masih berdiri kokoh
sedangkan rumah disektarnya itu telah hancur.
Meskipun rumah Jonathan terdapat sedikit bagian yang rusak seperti atap
rumah yang mulai rusak dan beberapa jendela yang sedikit rusak. Rumahnya
membutuhkan beberapa perbaikan dan Jonathan menemukan beberapa perlengkapan
disekitar rumah dan mempekerjakan tukang kayu untuk memperbaiki rumahnya.
Setelah itu keluraganya bekerja keras untuk mencari uang dan membangun kembali
kehidupan keluarga mereka yang baru. Anak-anak memetik manga disekitar rumahnya
dan Maria istrinya Jonathan membuat akara bola untuk dijual. Pada saat itu Jonathan
bekerja sebagai penambang. Namun, dikarenakan hasil pendapatannya yang tidak
memungkinkan untuk menghidupi keluarganya akhirnya Jonathan memutuskan untuk
mengundurkan diri dan mendirikan sebuah bar untuk berjualan dan sebelumnya ia
mendapatkan sedikit upah dari pekerjaannya di penambangan.
Namun,
pada saat ia mengambil upahnya itu yang berjumlah £ 20 ia bertemu dengan
preman-preman (semacam pencuri) yang ingin mengambil uangnya itu. Jonathan
sangat cerdik ia segera memindahkan uangnya dari saku sebelah kanan ke saku
yang sebelah kiri hingga akhirnya uangnya selamat dari pencuri tersebut. Kemudian
Jonathan cepat-cepat pulang kerumah.
Pada malam harinya dirumah Jonathan saat ia dan
istrinya mulai tertidur, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dan istrinya menanyakan
pada suaminya siapa itu, Jonathan pun tidak tahu siapa itu. Kemudian ketukan
itu terdengar lagi dan pintu rumah Jonathan yang reot itu jatuh dan hancur.
Ternyata mereka yang datang adalah perampok yang ingin merampok dirumah
Jonathan. Jonathan dan istrinya merasa terkejut
dan suasana rumah sangat mencekam karena ketakutan anak-anak mereka dan
Jonathan merasa sangat ketakutan. Terlebih saat perampok itu meminta kepada
mereka uang sebesar £ 100 sedangkan uang yang dimiliki Jonathan dan keluarganya
hanya £ 20 saja. Dengan keadaan gelap sambil meraba-raba dibawah laci meja
Jonathan mengambil satu-satunya harta yang mereka miliki dan perampok itu
segera mengambilnya dan membawa kabur uang tersebut. Akhirnya setelah kejadian
itu kehidupan Jonathan kembali seperti biasa karena Jonathan menganggap semua
kejadian yang keluarganya alami itu adalah sudah menjadi takdir tuhan.